Pages

Monday, March 16, 2015

Sejarah dan Nomor-nomor Paralimpiade



Paralimpiade adalah sebuah pertandingan olahraga (Olimpiade) dengan berbagai nomor untuk atlet yang mengalami cacat fisik, mental dan sensoral. Cacat ini termasuk dalam ketidakmampuan dalam mobilitas, cacat karena amputasi, gangguan penglihatan dan mereka yang menderita cerebral palsy. Paralimpiade diselenggarakan setiap empat tahun, di tahun yang sama dengan penyelenggaraan Olimpiade, dan diatur oleh Komite Paralimpiade Internasional (IPC).

Sejarah Paralimpiade adalah sebagai berikut; Sir Ludwig Guttmann menyelenggarakan sebuah pertandingan olahraga pada 1948 yang kemudian dikenal sebagai Pertandingan Stoke Mandeville, yang melibatkan para veteran Perang Dunia II yang menderita cacat saraf tulang belakang; pada 1952 peserta dari Belanda ikut serta dalam pertandingan ini, memberikan warna internasional pada gerakan ini. Pertandingan pertama seperti Olimpiade untuk para atletnya diselenggarakan di Roma pada 1960; secara resmi disebut Pertandingan Internasional Tahunan Stoke Mandeville ke-9. Pertandingan ini dianggap sebagai Paralimpiade yang pertama. Paralimpiade Musim Dingin pertama diselenggarakan di Örnsköldsvik, Swedia pada 1976.

Nama Paralimpiade diambil dari bahasa Yunani "para" ("di samping" atau "berdampingan") dan dengan demikian merujuk kepada suatu kompetisi yang diselenggarakan paralel dengan Olimpiade. Nama ini tidak ada hubungannya dengan paralisis atau paraplegia.
Sejak 1988, Paralimpiade Musim Panas telah diselenggarakan bersamaan dengan Olimpiade di kota tuan rumah yang sama. Praktik ini diambil pada 1992 untuk Paralimpiade Musim Dingin, dan menjadi kebijakan resmi dari Komite Olimpiade Internasional dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) setelah kesepakatan 19 Juni 2001. Pertandingan Paralimpiade dilaksanakan tiga minggu setelah penutupan Olimpiade, di kota tuan rumah yang sama dan menggunakan fasilitas yang sama pula. Kota-kota yang mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah Olimpiade harus mengikutsertakan Paralimpiade dalam penawaran mereka, dan biasanya kedua pertandingan itu kini dikelola oleh komite pelaksana yang sama.
Pada Paralimpiade Atlanta 1996 para atlet yang menderita cacat intelektual untuk pertama kalinya diizinkan ikut serta. Namun setelah terjadinya kecurangan pada Paralimpiade Sydney 2000, yang diikuti oleh atlet-atlet yang tidak cacat di tim cacat intelektual bola basket Spanyol, atlet-atlet tersebut dilarang ikut serta oleh IPC. Setelah kampanye anti-korupsi, Federasi Internasional untuk Penderita Cacat Intelektual (INAS-FID) melobi agar para atlet ini diizinkan ikut serta kembali. Sejak 2004, para atlet yang menderita cacat intelektual mulai diintegrasikan kembali dalam nomor-nomor pertandingan Paralimpiade, meskipun mereka tetap dilarang ikut dalam Paralimpiade. IPC telah menyatakan bahwa organisasi itu akan mengevaluasi kembali partisipasi mereka setelah Paralimpiade Beijing 2008.

Nomor pertandingan musim panas

Cabang-cabang olahraga berikut ini saat ini dijadikan program Paralimpiade Musim Panas:
Anggar kursi roda, Angkat berat, Atletik (lintasan dan lapangan), Balap sepeda, Berkuda, Boccia, Bola basket kursi roda, Bola gawang, Bola voli (duduk), Dayung, Judo, Layar, Menembak, Panahan, Renang, Rugby kursi roda (alias Bola bunuh), Sepak bola dengan 5 pemain, Sepak bola dengan 7 pemain, Tenis kursi roda, Tenis meja
.

Nomor pertandingan musim dingin

Cabang-cabang olahraga berikut ini adalah bagian dari Paralimpiade Musim Dingin sekarang:
Ski alpen, Hoki sledge es, Ski nordik, Dwilomba, Ski lintas alam, Wheelchair curling

Kategori Cacat

  • Amputasi: Atlet yang kehilangan sebagian atau seluruhnya dari salah satu anggota badannya.
  • Cerebral Palsy: Orang yang menderita kerusakan otak non-progresif, misalnya cerebral palsy, kerusakan otak traumatis, stroke atau masalah serupa yang memengaruhi kontrol ototnya, keseimbangannya atau koordinasinya.
  • Cacat intelektual: Atlet yang mengalami cacat yang signifikan dalam fungsi intelektualnya sehubungan dengan perilaku adaptifnya. Saat ini kategori ini dibekukan.
  • Kursi roda: Bagi semua atlet yang mengalami cacat saraf tulang belakang dan cacat lainnya yang mengharuskan mereka bertanding dengan menggunakan kursi roda. Para atlet ini sekurang-kurangnya harus kehilangan 10 persen dari fungsi kaki mereka.
  • Cacat penglihatan: Para atlet yang mengalami cacat penglihatan dari penglihatan yang sebagian (cukup untuk dinilai buta secara hukum) hingga buta total.
  • Les Autres: bahasa Perancis untuk lain-lain dan mencakup para peserta yang mengalami cacat mobilitas atau kehilangan fungsi fisik lainnya yang tidak tergolong pada salah satu dari kelima kategori lainnya: hambatan pertumbuhan, sklerosis berganda atau cacat sejak lahir pada anggota badannya seperti yang disebabkan oleh thalidomide adalah contoh-contohnya.
                                                                    Sepakbola Paralimpiade
Kategori-kategori ini berlaku baik untuk paralimpiade musim panas maupun musim dingin.

SEJARAH OLIMPIADE


Olimpiade Kuno 

Sejak ribuan tahun lalu bangsa Yunani sudah mengenal olahraga dalam arti yang paling sederhana. Mereka melakukannya untuk kepentingan pasukan perang atau kemiliteran. Dengan berolahraga diharapkan para prajurit akan tangkas dan sigap dalam bertempur. Olimpiade yang paling awal konon sudah diselenggarakan bangsa Yunani Kuno pada tahun 776 SM. Kegiatan itu diikuti seluruh bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk menghormati dewa tertinggi mereka, Zeus. Zeus bermukim di Gunung Olimpus yang kemudian dipakai sebagai nama Olimpiade hingga sekarang. Olimpiade kuno juga diselenggarakan setiap empat tahun, para olahragawan terbaik dari seluruh Yunani berdatangan ke arena di sekitar Gunung Olimpus. Mereka bertanding secara perorangan, bukan atas nama tim. Para atlet yang akan bertanding terlebih dulu berlatih keras selama sepuluh bulan di daerah masing-masing. Dulu, di Yunani sering terjadi perang saudara, namun ketika pesta olahraga berlangsung, pihak yang bertikai melakukan gencatan senjata. Siapa yang melanggar konsensus akan dikenakan denda. Bangsa Sparta pernah diharuskan membayar denda karena melanggar gencatan senjata selama Perang Peloponnesus. Menjelang pertandingan,
panitia pelaksana menyembelih babi kurban.
Berbagai pertandingan dalam Olimpiade kuno boleh dikatakan serba keras. Para pelari berpacu secepat-cepatnya tanpa memakai alas kaki. Para penunggang kuda berlomba habis-habisan tanpa pelana atau sanggurdi. Para peloncat membawa pemberat yang diayun-ayunkan untuk menambah dorongan maju. Olahraga yang terkeras adalah pankration, yakni perpaduan antara gulat dan tinju gaya tradisional. Para atlet boleh menyepak atau mencekik lawan, yang tidak diperbolehkan adalah memijit mata, menggigit, dan mematahkan jari. Fairplay benar-benar diperhatikan para atlet. Beberaba artefak purba memperlihatkan adegan tinju antara dua atlet. Pemenang adu tinju adalah pihak yang dapat memukul kepala lawan. Pihak yang kalah harus mengacungkan jari tanda mengaku kalah.

Olimpiade kuno hanya boleh ditonton dan diikuti oleh para pria. Sebab para atlet harus bertanding dengan tubuh telanjang, kecuali untuk kesempatan khusus, seperti lomba kereta kuda. Mereka berbusana beraneka ragam untuk menunjukkan status sosial si pemilik kereta dan kuda. Bagi orang Yunani telanjang merupakan cara paling sesuai untuk berolahraga. Mereka bangga kalau memiliki tubuh yang atletis. Pemenang pertandingan mendapatkan mahkota dedaunan, seperti daun zaitun liar sebagai pengganti medali. Kadang-kadang sang juara diarak masuk kota melalui sebuah lubang yang dibuat khusus pada tembok kota. Mereka dielu-elukan di jalan kota dan disambut pembacaan puisi. Penghargaan lain kepada olahragawan berprestasi berupa pembebasan dari pajak dan mendapat makanan gratis. Beberapa kota juga memberikan bonus uang dalam jumlah besar. Bahkan di kota kediaman pemenang didirikan patung mereka. Banyak patung batu dan perunggu masih tersisa sampai kini dan itulah hadiah paling abadi milik sang juara. Salah satu bagian cabang atletik yang masih tetap dikenal hingga kini adalah maraton, yakni perlombaan lari sejauh kira-kira 42 km.

Olimpiade mencapai puncaknya di abad ke-6 dan ke-5 SM, tetapi kemudian secara bertahap mengalami penurunan seiring jatuhnya Yunani ke tangan Romawi. Tidak ada konsensus yang menyatakan secara resmi mengenai berakhirnya Olimpiade, namun teori yang paling umum dipegang saat ini adalah pada tahun 393 M, saat Kaisar Romawi, Theodosius menyatakan bahwa semua budaya praktek-praktek kuno Yunani harus dihilangkan. Kemudian, pada tahun 426 M, Theodosius II memerintahkan penghancuran semua kuil Yunani. Setelah itu, Olimpiade tidak diadakan lagi sampai akhir abad ke-19.

Olimpiade Remaja, Ajang Unjuk Diri Muda-Mudi


Olimpiade Remaja (Youth Olympic Games) adalah perlombaan olahraga untuk remaja usia 14 hingga 18 tahun yang idenya dicetuskan oleh presiden Komite Olimpiade Internasional, Jacques Rogge pada tahun 2001. Namun baru disetujui pada tanggal 6 Juli 2007 saat pertemuan Komite Olimpiade Internasional ke-119 di Guatemala menyetujui pembentukan Olimpiade Remaja ini. Olimpiade ini dimaksudkan sebagai pelengkap Olimpiade (Olympic Games) dan memberi kesempatan kepada atlet yang berusia antara 14 sampai 18 tahun untuk berkompetisi dalam Olimpiade. Olimpiade yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali ini pertama kali dilaksanakan pada tanggal 14-26 Agustus 2010 (untuk Olimpiade Musim Panas) di Singapura, Singapura dan bulan Januari 2012 (untuk Olimpiade Musim Dingin) di Innsbruck, Austria.
Waktu penyelenggaraan Olimpiade Remaja ini akan lebih singkat dibanding Olimpiade yang lainnya; versi musim panasnya berlangsung selama dua belas hari, sedangkan versi musim dinginnya berlangsung selama sembilan hari. IOC mengijinkan 3.500 atlet dan 875 ofisial untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Remaja Musim Panas, serta 970 atlet dan 580 ofisial di Olimpiade Remaja Musim Dingin. Cabang olahraga yang diperlombakan akan disesuaikan dengan Olimpiade yang lainnya, namun akan ada variasi pada beberapa cabang olahraga, misalnya tim negara campuran dan tim gender campuran serta dikuranginya beberapa cabang dan peraturan pertandingan.



Berikut adalah penjelasan tentang  penyelenggaraan Olimpiade Remaja Musim Panas 2010 di Singapura :


Olimpiade Remaja Musim Panas adalah Olimpiade Remaja yang pertama kali diselenggarakan. Olimpiade ini diadakan di Singapura, dimulai sejak 14 Agustus, dan berakhir pada 26 Agustus 2010. Upacara pembukaannya dilaksanakan di The Float At Marina Bay. Pesertanya adalah 3.531 atlet berumur 14 sampai 18 tahun dari 204 Komite Olimpiade Nasional (KON). Mereka bertanding di 184 pertandingan dalam 26 olahraga. Pembukaannya dipimpin oleh S. R. Nathan. Sedangkan pembacaan Janji Atlet oleh Caroline Chew dan pembacaan Janji Wasit oleh Syed Abdul Kadir. Dan tentunya sesuai tradisi olimpiade yaitu penyalaan obor olimpiade, yang dilakukan oleh Darren Choy. Olimpiade ini ditutup pada 26 Agustus 2010 dengan KON Republik Rakyat Tiongkok memperoleh jumlah medali emas terbanyak. Sedangkan Indonesia hanya meraih 1 perunggu.


Peringkat
Negara
Emas
Perak
Perunggu
Jumlah medali
1
Republik Rakyat Cina (CHN)
30
16
5
51
2
Russia (RUS)
18
14
11
43
3
Korea Selatan (KOR)
11
4
4
19
4
Ukraina (UKR)
9
9
15
33
KON Campuran
9
8
11
28
62
Singapura (SIN)
0
2
4
6
84
Indonesia (INA)
0
0
1
1

                                                     

 

 Wakil Indonesia - Anthony Sinisuka



 

 

The Float At Marina Bay Stadium                                            

 

Blogger news

Blogroll

About